Suzuki Amenity 1990, Tampil Segar Dengan Rally Look JDM

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 28/Nov/2020 14:37 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta), 21 November 2020 - Suzuki Amenity dari segi image memang tidak sebaik hatchback Jepang 90-an lainnya mulai dari zamannya hingga sekarang. Itupun bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negaranya sendiri yaitu Jepang.

Namun dari segi produk Amenity tetap memiliki daya saing dan masih ada potensi untuk dimodifikasi. Salah satunya reli sebagaimana sejarah motorsport Amenity, mulai dari kelas paling bawah hingga kelas berat yaitu Pikes Peak yang di zamannya masih trek gravel.

Setidaknya kami memiliki contoh modifikasi reli meskipun rally look tetapi terlihat segar dengan kelir biru, parts reli, serta OEM JDM yaitu Amenity keluaran 1990 milik Yongki "Yoyo" Wihoro.

Sepintas modifikasinya sebatas ganti pelek lampu tambahan dan roof scoop sehingga dari segi kuantitas relatif sedikit.

Namun jangan kecele, bumper Amenity tersebut bukan standar melainkan OEM Suzuki Cultus yaitu Amenity versi pasar Jepang, begitu juga spoiler, garnish dan lampu belakang. Menariknya, komponen OEM tersebut didapat langsung dari Jepang dalam kondisi baru.

 

 

"Temen baru dapet tadi langsung dari Jepang. Bawa langsung dari sana." ungkap Yoyo kepada SoundandMachine (22/11/2020). "Di Indonesia agak susah kecuali ada cetakan bisa dibikin fiber kali ya cuma belum pernah denger." tambahnya.

 

Untuk mempertegas gaya rally look, lampu tambahan buatan PIAA untuk depan dan Cibie untuk belakang serta antena juga dipasang, begitu juga roof scoop namun sebatas variasi.

 

Namun yang paling penting adalah pelek OZ Superturismo 16 x 7 inci offset 40 dengan ban Hankook 195/50/R16. Pelek seperti ini desainnya cukup mencolok bahkan dari jauh sudah terlihat bahwa Amenity ini rally look.

Di balik pelek tersebut terdapat disc brake dari Cultus namun bagian belakangnya saja, sedangkan bagian depan standar karena sudah disc brake.

 

 

Interior relatif mempertahankan standarnya namun dibuat lebih segar, seperti jok semi-bucket standar yang dilapis kulit MBTech Camaro di pinggir dan tengahnya Recaro Artista di tengah.

Beberapa pernik seperti indikator tambahan untuk RPM dan suhu kabin, stiker dibuat seperti OEM JDM-nya, spion tengah aftermarket, shift knob serta pedal set buatan Sparco, dan setir Nardi Torino Deephorn.

 

 

Lampu rem tambahan buatan Hella dengan tiang yang berfungsi agar lebih bisa diatur posisinya yang kalau di reli fungsinya adalah,

"Kalo di reli fungsinya sebetulnya untuk penambah pengamanan selain aksesoris." jelas Yoyo. "Kalau ngerem lebih terang lagi." tambahnya.

 

Audio juga tidak luput dari upgrade dengan head unit OEM Daihatsu, power Rockford Fosgate, dan subwoofer JL Audio di bagasi dengan peredam di seluruh bodi.

 

Untuk sektor performa, mesin masih standar namun busi sudah iridium, kabel busi sudah diganti, extra fan dari Suzuki Karimun, dan radiator memakai Aluminum 3 ply buatan Tokasa. Ketika distart, suaranya tidak terdengar standar karena knalpot sudah free flow namun custom.

Engine cut-off buatan Hella bukan semata visual lantaran biasa dipakai di mobil reli tetapi juga memiliki fungsi mematikan mesin di saat darurat.

 

Sedikit cerita, sebelumnya Amenity Yoyo pernah dijejali mesin Cultus namun sudah berpindah tangan dan akhirnya kembali standar.

 

Kaki-kaki juga mengalami perubahan seperti sokbreker memakai Koni Classic untuk belakang dan depan memakai Tokico namun pernya custom serta sudah dilengkapi strut bar.

Modifikasi seperti ini relatif lebih ramah pemakaian jalan raya ditambah lebih gaya dengan penampilan yang segar.

(Joule)