Mobil Niaga Bebas Polusi, Peugeot Tawarkan e-Expert Berteknologi Hydrogen

  • Oleh : ADV

Senin, 31/Mei/2021 11:01 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Produsen mobil asal Perancis, Peugeot, seperti tancap gas untuk terus melakukan inovasi. Setelah kesuksesan Peugeot global meluncurkan varian kendaraan full elektrik seri Peugeot 208 dan 2008, kali ini Peugeot e-Expert dengan teknologi canggih.

"Peugeot Global agresif mengambil langkah lebih jauh untuk mendukung penggunaan energi tanpa emisi. Terakhir, Peugeot akan menggunakan teknologi hydrogen untuk menyempurnakan varian pilihan," tulis pabrikan berlogo Singa tersebut dalam keterangan resminya.

Baca Juga:
Peugeot e-Expert Hydrogen Jadi Solusi Mobil Komersial Bebas Polusi

Peugeot e-Expert terbaru, disebut mengadopsi tenaga fuel cell hydrogen. Hal ini menjadi simbol bagi Peugeot dalam kampanyenya yang memberikan “The Power of Choice” bagi para konsumennya. 

Peugeot e-Expert Hydrogen terbaru menggunakan sistem mid-power plug-in hydrogen fuel cell electric yang sangat inovatif. Teknologinya meliputi fuel cell, yang memberikan tenaga elektrik untuk menjalankan kendaraan menggunakan hydrogen.

Lalu baterai Isi Ulang Lithium-Ion Tenggangan Tinggi dengan kapasitas 10,5 kWh yang juga dapat membantu memberi tenaga mesin elektrik pada beberapa fase berkendara.

Di samping itu, Peugeot e-Expert terbaru juga sangat menonjolkan keunggulan kekuatan menjelajah tanpa emisi CO2, serta kecepatan mengisi hydrogen hanya dalam kurun waktu 3 menit untuk jarak tempuh sejauh 400 KM (Dengan perputaran tenaga melalui WLTP).

Peugeot e-Expert memanfaatkan dan mengombinasikan tenaga dari hydrogen, baterai, dan traksi elektrik. Hydrogen yang berada di tangki akan memberikan tenaga bagi fuel cell. 

Hal ini berfungi untuk memproduksi tenaga elektrik yang menggerakan kendaraan. Sedangkan baterai bertegangan tinggi yang disematkan memberikan manfaat untuk memberikan tenaga tambahan. 

Langkah ini memastikan transporter tetap dapat dikendarai secara dinamis. Seperti diketahui, Hydrogen kini menjadi salah satu bagian pilar besar untuk perubahan transisi energi secara internasional. 

Hal ini untuk mengurangi berbagai emisi gas buang yang berbahaya dan tetap menjaga lingkungan agar lebih hijau dan sehat untuk dihuni manusia. (EPS)