Mobil Balap All Japan EV GP ini Layak Jadi Referensi Modifikasi

  • Oleh : Julfikri

Minggu, 18/Jul/2021 13:40 WIB


SoundandMachine.com (Jepang) – Mobil elektrifikasi akhir-akhir ini digadang-gadang sebagai salah satu kendaraan masa depan yang tak lain karena rendahnya emisi gas buang serta menekan penggunaan BBM fosil.

Itulah sebabnya sejumlah pihak mulai banyak yang tergerak untuk menggalakkan mobil elektrifikasi, salah satunya Japan Electric Vehicle Race Association (JEVRA) dengan mengadakan kejuaraan balap All Japan Electric Vehicle Grand Prix (All Japan EV GP) sejak tahun 2010.

Mobil yang berpartisipasi di ajang All Japan EV GP layak menjadi referensi karena modifikasinya sederhana sehingga masih layak dipakai harian.

(sumber: JEVRA)

Seperti ganti ban, pelek, rem, suspensi, dan bucket seat dengan seatbelt 4 titik serta pasang tow hook. Meskipun kebanyakan tanpa bodykit, ada juga peserta yang memakainya karena regulasi mengizinkan selama penambahannya tidak lebih dari 7 cm.

Untuk motor listrik, sejauh ini para peserta masih memakai standarnya, terlepas dari soal regulasi dan ada atau tidaknya tuner yang bisa memodifikasi internal motor listriknya.

(sumber: JEVRA)

Menariknya, semua peserta di kelas tersebut tidak ada yang memakai rollcage karena regulasinya tidak mewajibkan, dan jok belakang masih terpasang. Hanya pembalapnya saja yang wajib mengenakan perlengkapan balap sesuai protokol keselamatan seperti racing suit dan helm.

Di ajang balap tersebut tidak ada peserta yang memakai over fender dan ban spek kompetisi seperti ban slick untuk trek kering atau ban khusus trek basah karena regulasi melarangnya.

(sumber: JEVRA)

Modifikasi seperti ini tak ubahnya mobil track day atau fun race yang notabene mendukung untuk dipacu di sirkuit tetapi masih layak dikendarai ke jalan raya.

(sumber: JEVRA)

Meski terkesan sederhana, peserta diperbolehkan berpartisipasi dengan sponsor dan ada peserta yang memakai livery sponsor utama. Livery sponsor tersebut juga layak menjadi inspirasi modifikasi eksteriornya.

(sumber: JEVRA)

Mobil yang paling menonjol dalam All Japan EV GP adalah Tesla Model 3 dari kelas EV-1 atau mobil produksi bertenaga lebih dari 201 kW, dan menggunakan pelek aftermarket Jepang sehingga bisa menjadi referensi modifikasi untuk ganti peleknya.

(sumber: carview.co.jp)

Tidak harus dari standarnya, mobil listrik hasil konversi dari mesin konvensional juga bisa berpartisipasi semenjak ada kelasnya, yaitu EV-C. Namun peserta yang berpartisipasi di kelas tersebut baru dua peserta saja, yaitu Toyota 86 dan Daihatsu Mira.

Sekedar tambahan informasi, untuk berpartisipasi mobilnya memang harus berpenggerak motor listrik, tetapi sumber tenaganya tidak harus baterai.

(sumber: JEVRA)

Seperti misalnya peserta dengan Nissan e-POWER yang notabene meski digerakkan oleh motor listrik, mesin konvensionalnya berperan sebagai genset atau Toyota MIRAI dengan penggerak motor listrik tetapi sumber dayanya fuel-cell.

Penyelenggara menyediakan kelas untuk peserta dengan mobil tersebut seperti Nissan e-POWER ditempatkan di EV-R karena mesin konvensionalnya berperan sebagai range extender dan mobil fuel-cell ditempatkan di EV-F.

Seperti itulah inspirasi modifikasi dari ajang balap All Japan EV GP dan seperti yang diketahui bahwa produksi mobil elektrifikasi akan semakin banyak.

Sebetulnya bukan hanya modifikasinya saja yang jadi referensi, konsep ajang balap All Japan EV GP sudah sepantasnya diaplikasikan oleh penyelenggara motorsport di Indonesia untuk mendukung program percepatan elektrifikasi oleh pemerintah, sekaligus menghidupkan ekosistem modifikasi.

Meski banyak yang harus dipersiapkan seperti tempat pengisian baterai di sirkuit, setidaknya untuk mempopulerkan mobil listrik bisa melalui ajang motorsport sambil menunggu kondisi infrastrukturnya sudah mendukung betul untuk mobil listrik baterai di Indonesia.

Untuk jalannya balapan, kawan SoundandMachine bisa lihat di video berikut ini.

(Joule)