Masih Ingat Bengkel Spesialis Suspensi Ceper Baru? Begini Eksistensinya Sekarang

  • Oleh : Julfikri

Minggu, 22/Agu/2021 10:20 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Antusias otomotif angkatan lama seperti era 90-an atau era 2000-an pasti sudah tidak asing lagi dengan bengkel spesialis suspensi satu ini, yaitu Ceper Baru.

Bengkel yang didirikan oleh Alex Karnadi atau akrab disapa sebagai Babe sejak tahun 1985 ini, spesialisasinya memang sudah melegenda soal suspensi, termasuk ketika dari awal bengkelnya berdiri di Gandaria, kemudian pindah ke Jl. H. Nawi yang masih Jakarta Selatan sejak tahun 1993.

Mulai tahun 2014 hingga sekarang, Ceper Baru dipegang oleh cucunya Johan Setia Pratama, dan itu bukan hanya memimpin usaha, tetapi juga dengan kepiawaiannya sebagai spesialisasi suspensi.

“Langsung ke cucunya, kalau anaknya ga ada yang mau pegang karena udah kerja, sudah punya pengalamannya masing-masing.” buka Johan kepada SoundandMachine.com di Ceper Baru, Jakarta Selatan (14/8/2021).

Sebelum dipercaya memegang bengkel Ceper Baru, awalnya Johan bantu-bantu seperti pasang suspensi, sambil belajar “ngebengkel” selama setahun. Setelah mendapat ilmu yang cukup, barulah mengelola Ceper Baru meneruskan usaha kakeknya.

Untuk modifikasi suspensi, Johan cenderung memanfaatkan copotan mobil lain untuk menggantikan standarnya dengan alasan kualitas yang lebih teruji, seperti misalnya per copotan mobil Eropa keluaran lama.

“Karena per lama ini cenderung kualitas baja dan bahan lebih baik daripada yang bermerk. Daya tahannya berbeda, tingkat fleksibilitasnya beda, jadi empuk-kerasnya beda.” jelas Johan.

Untuk asal pernya, Johan memang lebih memilih mobil Eropa keluaran lama karena kualitas dan daya tahannya, namun tetap menyediakan per dari mobil lainnya agar bisa menawarkan lebih banyak pilihan ke pelanggannya.

Sekarang pelanggan yang datang ke Ceper Baru kebanyakan hanya sebatas mengejar kenyamanan dari suspensinya, namun ground clearance tetap sama dalam arti tidak menjadi ceper atau lebih tinggi.

Untuk mendapat setelan suspensi seperti ini Johan hanya mengganti per standarnya saja dengan copotan dari mobil lain. Namun apakah perlu ada penyesuaian atau tidak supaya ground clearance-nya tetap sama, tergantung per yang dipakai untuk menggantikan standarnya.

Sementara sokbreker tetap standar, karena untuk mobil zaman sekarang kualitasnya sudah bagus dan kompatibel dengan per bawaan mobil lain, berbeda dengan zaman dulu yang notabene bisa berbeda tipe-nya.

“Kalau dulu masih ada yang oli, ada yang gas, masih campur-campur. Kalau sekarang kebanyakan gas.” tambah Johan.

Pelanggan yang menginginkan rasa berkendara lebih nyaman sekaligus gaya dengan ground clearance lebih rendah dari standarnya, juga masih ada meskipun sudah tidak sebanyak dulu.

Untuk mendapat setelan seperti ini, Johan juga hanya mengganti per standarnya saja, sementara sokbreker tetap standar.

Namun agar bisa lebih ceper, per copotan tersebut tentunya ada penyesuaian bentuk seperti dipres dan dipotong, sampai mendapat ground clearance yang diinginkan pelanggan.

Johan akan mengganti sokbreker apabila ditemukan adanya kerusakan atau memang sudah waktunya diganti, supaya hasil modifikasinya bisa maksimal.

Setelah dikerjakan, Johan melakukan test drive dengan rute sekitar bengkelnya untuk memastikan agar tidak ada masalah dengan suspensi hasil modifikasinya tersebut. Sejauh ini pelanggan puas atas hasil kerjanya tersebut.

Salah satunya pelanggan dengan Nissan March untuk membuat lebih ceper dengan per depan dari Nissan Sunny dan per belakang dari Hyundai i20, serta mengganti sokbreker karena ditemukan adanya kerusakan. Menariknya pelanggan tersebut adalah baru.

“Awalnya ‘gledek-gledek’, sekarang udah hilang. Mobil juga jadi ceper, depannya awalnya sekitar 5 jari depannya, sekarang tinggal 2 jari. Kenyamanan masih enak.” ungkap pelanggan tersebut.

Untuk modifikasi suspensi dipatok mulai dari Rp. 800 ribu per buahnya. Boleh nih, jadi alternatif modifikasi suspensi.

(Joule)