Mengenang Wafatnya Spesialis Suspensi Alexius Karnadi Pendiri Bengkel Ceper Baru

  • Oleh : Julfikri

Selasa, 21/Sep/2021 18:00 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Indonesia kembali kehilangan salah satu spesialis kaki-kaki yang berkontribusi pada kemajuan dunia modifikasi mobil.

Setelah sebelumnya Sucipto dari bengkel Sarinande diberitakan meninggal pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu, disusul oleh Alexius Karnadi, atau dikenal sebagai Babe, pendiri bengkel Ceper Baru yang baru saja wafat pada tanggal 20 September 2021 kemarin.

Baca Juga:
Masih Ingat Bengkel Spesialis Suspensi Ceper Baru? Begini Eksistensinya Sekarang

Mendirikan Ceper Baru sejak 1985, Babe terkenal piawai memodifikasi suspensi bukan sekedar bisa bongkar pasang atau ceper yang diinginkan tercapai, tetapi juga memperhitungkan aspek safety-nya.

Kepiawaian Babe tersebut diakui oleh Widitya Prayudi, yang dikenal sebagai Didietoz pemilik Bandietoz Garage Kustom.

“Kenal sudah lama, dari taun 90-an sama beliau, selain ahli suspensi beliau udah kaya temen, guru bahkan udah kaya sodara.” Buka Didietoz kepada SoundandMachine.com melalui WhatsApp (21/9/2021).

Didietoz mempercayai betul kepiawaian Babe soal modifikasi suspensi. Menurutnya untuk urusan suspensi, Babe terkenal rapi dan aman untuk modifikasinya.

Meskipun banyak customer yang request kaki-kaki ekstrim, Babe tidak menuruti kemauannya begitu saja dengan alasan safety dan tidak mau ambil resiko.

Selama menggarap suspensi, Babe benar-benar sangat memperhitungkan setingan suspensi yg benar dan proper.

“Dia ga serta merta nurutin, tapi di hitung dulu spesifikasinya apakah aman dan tidak menimbulkan efek negatif ke mobil nya. Jadi hati2 banget lah dia, kalo ga safety dia ga mau ngerjakan.” jelas Didietoz.

Saking percayanya, Didietoz menyerahkan modifikasi suspensi ke Babe sampai sekitar 50 mobil, termasuk mobil klasik yang pernah digarapnya.

Seperti Buick Sportwagon, Nissan Fairlady 240Z, Toyota Supra MK3, Mercedes-Benz 300CE, dan masih banyak lagi.

“Ga mau sampe ngerubah banyak dari hitungan pabrikan mobilnya, kayak bikin camber extrem, dll. Kalo motong as shockbreaker masih mau dia, atau rubah dudukan per dll, kalo sampe yg lebih dari itu dia ga mau.” jelas Didietoz.

Sekarang Ceper Baru diteruskan oleh cucunya, yaitu Johan Setia Pratama, mulai tahun 2014, dan lokasi bengkelnya di Jl. H. Nawi Raya No.21, RT.9/RW.10, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tentunya Babe bukan hanya mempercayakan Johan untuk meneruskan Ceper Baru, tetapi juga menurunkan resep kepiawaian memodifikasi suspensinya.

Selamat jalan Babe, dunia modifikasi Indonesia kembali kehilangan salah satu maestro terbaiknya. (Joule)