Anti Bocor dan Bebas Kempis, Michelin Siap Produksi Ban Tanpa Angin

  • Oleh : ADV

Selasa, 19/Okt/2021 11:32 WIB


SoundandMachine.com (Munich) - Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi khususnya di bidang otomotif bergerak dengan cepat. Baru saja kita terpukau dengan hadirnya mobil listrik yang dilengkapi teknologi otonom, kini Michelin juga membuat gebrakan baru yang belum terbayangkan sebelumnya.

Sebab, produsen ban asal Prancis tersebut, dikabarkan tengah melakukan serangkaian uji coba terhadap ban tanpa angin yang diberi nama Uptis. Rencananya, ban canggih ini akan diproduksi pada tahun 2024 mendatang.

Baca Juga:
Siap Diproduksi Masal, Goodyear Kembangkan Ban Tanpa Udara di Mobil Otonom

Uptis sendiri merupakan singkatan dari Unique Puncture-proof Tyre System. Ban ini kontstruksinya dibuat khusus, dengan bentuk jari-jari yang fleksibel dan mampu menahan benturan di berbagai medan jalan maupun benda tajam. 

Michelin Uptis ini menggunakan perpaduan dari bahan alumunium, dengan struktur penahan bebannya terbuat dari plastik, yang diperkuat serat karbon (CFRP), serta komposit karet fleksibel. Ban ini anti bocor, dan bisa digunakan berbagai jenis pelek.

Cyrille Roget, Direktur Komunikasi Teknis dan Ilmiah Michelin mengatakan, karena anti bocor, Uptis diklaim lebih ramah lingkungan. Apalagi, ban tersebut juga dapat didaur ulang.

"Michelin telah menemukan bahwa 20% dari semua ban dibuang sebelum waktunya setiap tahun, karena kempes dan kehilangan tekanan yang cepat, serta karena keausan yang tidak teratur. Sekitar total 200 juta ban terbuang, atau setara dengan 200 kali berat Menara Eiffel, ungkapnya.

Menariknya, inovasi ban selanjutnya dari Michelin yakni mencakup tapak yang "dapat diisi ulang", atau dengan kata lain tapak aus yang dapat direvitalisasi melalui pencetakan 3D karet aditif.

Melalui teknologi tersebut, Michelin menawarkan beberapa kemungkinan seperti pola tapak yang berbeda untuk iklim atau kondisi yang berbeda. Cyrille menambahkan, meski Uptis merupakan ban tanpa angin, namun kenyamanan yang ditawarkan tak akan berbeda dengan ban dengan angin.

"Kepuasan terbesar kami datang pada akhir demonstrasi, ketika penumpang kami mengatakan bahwa mereka tidak merasakan perbedaan dibandingkan dengan ban konvensional," pungkas Cyrille. (EPS)