Yuk! Kenali Sistem Pengereman ABS Sepeda Motor Serta Perawatannya

  • Oleh : ADV

Selasa, 01/Feb/2022 13:30 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Perkembangan teknologi saat ini, turut membuat perubahan pada fitur sepeda motor keluaran terbaru. Salah satunya, terletak pada sistem pengereman yang berperan penting dalam mengontrol, memperlambat sampai menghentikan laju motor.

Ada dua sistem pengereman motor yaitu sistem mekanis (tromol) dan sistem hidrolik (disc brake). Untuk pengereman hidrolik (disc brake) terdapat penambahan teknologi agar sistem pengeremannya lebih aman yaitu Anti-lock Braking System (ABS).

Baca Juga:
Memahami Seluk Beluk dan Cara Kerja Rem ABS di Mobil

Sistem pengereman ABS mencegah roda terkunci terutama saat mengerem mendadak sehingga ban tidak slip atau sliding, dengan begitu turut menjaga keseimbangan motor atau lebih mudah dikendalikan.

"Hadirnya sistem pengereman ABS turut membantu dalam keselamatan berkendara pengguna sepeda motor, karena itu perlu diperhatikan perawatannya agar fungsinya selalu optimal," ujar Muslian, Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu).

Ia melanjutkan, ada beberapa cara perawatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik sepeda motor untuk menjaga kinerja sistem pengereman ABS, agar selalu prima dan siap digunakan setiap saat.

Adapun cara kerja sistem ABS, akan selalu mendeteksi sensor pada roda depan dan belakang, jika ada pengurangan kecepatan secara tiba-tiba karena pengereman mendadak, sistem ABS akan mengurangi tekanan pada sistem rem sehingga dapat mencegah kemungkinan roda terkunci.

Alhasil, pengendara dapat menjaga kestabilan atau keseimbangan motor sehingga mudah dikendalikan. "Untuk perawatan rem ABS, yang pertama yakni rutin melakukan penggantian minyak rem yang dianjurkan oleh pabrikan," tuturnya.

Selain itu, cek ketinggian minyak rem, dan periksa apakah terdapat kebocoran atau tidak. Jika kurang lakukan penambahan minyak rem serta lakukan proses bleeding (pembuangan angin pada sistem rem). 

Penggantian minyak rem, disarankan setiap 20.000 kilometer atau setiap 1 – 2 tahun sekali sesuai dengan pemakaian motor. Lalu cek lampu indikator saat kunci kontak diputar saat posisi on, jika lampu tidak menyala maka terdapat indikasi kerusakan. 

Saat motor berjalan, jika indikator ABS berkedip maka ada masalah pada sistem pengereman ABS. Lakukan pemeriksaan kampas rem setiap kelipatan 3.000 km, jika kondisi sudah aus atau tipis segera lakukan penggantian.

Ketika melakukan penggantian kampas rem, periksa juga kondisi kaliper dan cakram rem bersihkan dari debu, tanah, minyak serta kotoran lain yang menempel pada komponen tersebut, pastikan kondisinya tidak goyang atau bergetar karena dapat menyebabkan cepat aus.

"Selalu mengecek kondisi selang rem, jika ada masalah seperti retak, bocor, hingga tertekuk, maka akan berimbas kepada sistem pengereman yang tidak maksimal," pungkasnya. (EPS)