Naoki Nakada, Insinyur dibalik Fun to Drive Nissan e-POWER

  • Oleh : Julfikri

Rabu, 24/Mar/2021 11:30 WIB


SoundandMachine.com (Jepang), 23 Maret 2021 – Dalam pembuatan kendaraan terelektrifikasi Nissan e-POWER, tuntutannya bukan hanya ekologis sebagaimana mestinya, tetapi juga ada aspek fun to drive.

 

Baca Juga:
Perkenalkan Tagline Baru Elevate Excitement, Nissan Indonesia Jagokan Teknologi dan Inovasi

Jadi jangan heran ketika mengendarai Nissan Kicks e-POWER atau Note e-POWER di Indonesia Electric Motor Show 2019, terasa sangat menyenangkan untuk dikendarai, karena sudah seperti itu konsep pembuatannya.

 

Baca Juga:
Lebih Gaya dan Bertenaga, Mobil Elektrifikasi Nissan Kicks e-Power Dapat Penyegaran Tampilan

Namun siapa sangka, dibalik fun to drive-nya mobil terelektrifikasi Nissan terdapat orang yang menerapkan pengalamannya dalam pembuatan sportscar Nissan GT-R R35 yaitu Naoki Nakada, salah satu kepala insinyur di bidang powertrain.

 

Baca Juga:
Unggulkan Teknologi Elektrifikasi, Nissan Bawa Dua Mobil Baru dan SUV New Terra di GIIAS 2022

(foto: Nissan)

 

“Ketika kita mengembangkan R35 GT-R, kita tidak hanya mengejar kecepatan tetapi juga rasa berakselerasi yang sangat memuaskan.” buka Nakada dalam laman web Nissan Stories-nya.

 

Sesuai bidangnya, yang menjadi fokus Nakada adalah powertrain untuk masing-masing kendaraan terelektrifikasi. Targetnya adalah menggabungkan yang terbaik dari kedua powertrain yaitu kecepatan dan tenaga mobil sport serta torsi layaknya sebuah mobil listrik baterai.

 

Meski setelah menangani GT-R Nakada sempat menerapkan pengalamannya ke mobil listrik Nissan LEAF, ternyata jauh lebih kompleks dari kelihatannya.

 

“Harus mendapat keseimbangan yang tepat antara penggunaan listrik dan pembangkit tenaga, memastikan timing yang tepat saat mesin bensin beroperasi, dan menyesuaikan kapasitas baterai dengan jenis mobil.” jelas pecinta mobil tersebut.

 

Seperti yang diketahui, transisi dari mobilitas tradisional ke listrik sepenuhnya tidak akan terjadi dalam semalam. Beberapa memiliki keraguan terhadap kepemilikan kendaraan listrik, seperti driving range dengan satu biaya, infrastruktur pengisian daya lokal dan regional, serta biaya.

 

Menyadari hal ini, Nakada berupaya meredakan kekhawatiran pelanggan dengan mengembangkan powertrain yang menggabungkan performa mendebarkan dari motor listrik dengan kemudahan memiliki mobil dengan pembakaran dalam.

 

Meski sama-sama melibatkan mesin pembakaran dalam, Nissan e-POWER berbeda dari sistem hybrid biasa karena menyederhanakan pengoperasian e-powertrain dengan motor listrik output tinggi yang hanya memberikan tenaga ke roda.

 

Baterai lithium-ion untuk menggerakkan motor listrik diisi ulang oleh mesin pembakaran on-board yang sangat efisien yang bertindak sebagai generator daya.

 

Dari sisi pengemudi, e-POWER menawarkan pengalaman akselerasi yang mulus dan bertenaga mirip dengan EV, tanpa perlu adanya stasiun pengisian daya yakni hanya perlu mengunjungi pompa bensin untuk mengisi bahan bakar.

 

Efisiensi bahan bakar juga merupakan inti dari sistem e-POWER Nissan dengan mesin yang beroperasi pada kecepatan optimal untuk mengisi ulang baterai.

 

(foto: Nissan)

Mesin ini terutama diaktifkan pada kecepatan jelajah tinggi atau di jalan yang kasar, saat suara mesin dapat disamarkan oleh kebisingan jalan raya. Hal ini memastikan pengalaman berkendara senyap seperti EV di sebagian besar suasana berkendara layaknya berjalan keliling kota.

 

Dengan demikian, e-POWER akan membuat mobilitas listrik tersedia untuk lebih banyak pengemudi daripada sebelumnya.

 

e-POWER diperkenalkan mulai dari mobil kompak Nissan Note pada tahun 2016 untuk pasar Jepang pada tahun kemudian diikuti oleh MPV, Nissan Serena.

 

Keberhasilan e-POWER tidak berhenti menanjak, bahkan penjualan di Jepang sekarang mendekati 500.000 unit, dan itu membuat Note jadi mobil terlaris Jepang tahun 2018.

 

Kemudian mulai tahun 2020 Nissan Kicks e-POWER diperkenalkan di Jepang dan di beberapa pasar Asia, memperluas ketersediaan teknologi e-POWER.

 

Oleh karena itu Nakada bertekad melanjutkan pekerjaan penelitian dan pengembangan powertrain-nya dioptimalkan untuk kebiasaan mengemudi dan kondisi lalu lintas di setiap wilayah.

 

“Dengan e-POWER, kami memberi mereka pengalaman berkendara listrik sepenuhnya, yang pada akhirnya dapat membantu mempercepat menuju dunia mobilitas listrik netral karbon.” tutup Nakada.

 

(Joule)