Pasokan Chip Langka, 3 Pabrikan Mobil Jepang Bakal Hentikan Produksi

  • Oleh : ADV

Rabu, 26/Mei/2021 11:24 WIB


SoundandMachine.com (Tokyo) - Kekurangan chip semikonduktor secara global yang sedang berlangsung, terus mempengaruhi produksi otomotif, tak terkecuali terhadap raksasa otomotif asal Jepang, Toyota. 

Baru-baru ini, Toyota mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi pada jalur perakitan di dua pabrik di Jepang. Hal ini dikarenakan, pasokan chip yang menjadi bahan baku utama dalam sistem komputer mobil mendadak langka.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

Laman Kyodo News melaporkan, akibat penghentian produksi tesebut, akan berdampak pada produksi tiga model andalan Toyota, yaitu C-HR, Yaris Cross dan Yaris hatchback, dengan jumlah produksi yang terganggu hingga 20.000 unit.

Toyota mengatakan, total ada tiga jalur produksi di pabrik yang terletak di prefektur timur laut Iwate dan Miyagi, yang akan offline selama tiga hingga delapan hari kerja, mulai 7 Juni 2021. 

Baca Juga:
Ramaikan Segmen Small SUV, Chery Tiggo 5X Sodorkan Fitur Melimpah Tampilan Wah

Selain Toyota, dampak kekurangan pasokan chip semi konduktor juga dirasakan beberapa merek otomotif asal Jepang lainnya. Pekan lalu, Nissan mengatakan akan membuat lebih sedikit mobil tahun ini karena alasan yang sama. 

Baca Juga:
Speaker dan Subwoofer Audison ini Jadi Pilihan Baru Upgrade Audio Toyota Kijang Innova Zenix

Nissan nemperkirakan bahwa output produksi globalnya akan turun sekitar 500.000 unit. Meski begitu, Nissan menambahkan bahwa pihaknya telah merencanakan tindakan pencegahan untuk mendapatkan produksi kembali ke jalurnya.

Begitu pula dengan Mazda, yang diprediksi produksinya akan berkurang hingga 100.000 unit pada tahun fiskal berjalan. Analis memperkirakan bahwa krisis semikonduktor, yang muncul akhir tahun lalu, akan berlangsung hingga 2022, mungkin hingga 2023. 

Dikutip dari beberapa sumber, langkanya pasokan semikonduktor ini disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang membuat perusahaan semikonduktor ikut mengurangi jumlah produksi mereka, bersamaan dengan berkurangnya jumlah produksi kendaraan.

Kini di saat pabrikan otomotif dunia mulai berbenah untuk bisa kembali mencapai standar jumlah produksi, para perusahaan semikonduktor nampaknya belum siap untuk melakukan produksi seperti sebelum masa pandemi. 

Kekurangan pasokan chip yang pertama dalam sejarah ini, telah memaksa banyak pembuat mobil untuk mengurangi produksi, dan para ahli yakin, hal ini akan menghasilkan jutaan potensi penjualan kendaraan hilang. (EPS)