Chip Semikonduktor Langka, Produksi Mitsubishi di Indonesia Tetap Aman

  • Oleh : ADV

Jum'at, 04/Jun/2021 09:39 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) - Kekurangan chip semikonduktor secara global yang sedang berlangsung, terus mempengaruhi produksi otomotif, tak terkecuali terhadap beberapa produsen mobil asal Jepang, salah satunya adalah Mitsubishi. 

Lalu, adakah pengaruhnya terhadap produksi Mitsubishi di Indonesia? menjawab hal tesebut, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, memberikan pernyataan resmi terkait kondisi kelangkaan spare-part chip semikonduktor.

Baca Juga:
Layani Pelanggan di Libur Lebaran 2024, Mitsubishi Buka 7 Posko Siaga dan 50 Bengkel Resmi

"Kami ingin mengkonfirmasi berita yang beredar saat ini terkait kelangkaan komponen semikonduktor, memiliki dampak yang terbatas terhadap pasar Indonesia. MMC secara global telah melakukan beragam upaya serta persiapan untuk mengamankan produksi dan pasokan unit di Indonesia," kata Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI.

Baca Juga:
Penjualan Xpander dan Pajero Sport Naik, Mitsubishi Perkuat Pangsa Pasar di Indonesia

Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa aktifitas penjualan Mitsubishi Motors di Indonesia tetap berjalan normal. "Sehingga kami pastikan bahwa aktivitas penjualan MMKSI tetap berjalan seperti biasa," paparnya.

Seperti disampaikan sebelumnya, saat ini antusiasme masyarakat dan permintaan konsumen akan model Xpander dan Xpander Cross sangat positif dengan adanya kebijakan relaksasi PPnBM yang diinisiasi pemerintah.

Baca Juga:
Diproduksi Lokal, Mitsubishi L100 EV Jadi Kendaraan Niaga Ringan Paling Lengkap Fiturnya

Bahkan, penjualan dan produksi Xpander meningkat dua kali lipat dari sekitar 2.500 unit pada Januari dan Februari 2021, menjadi sekitar 5.000 unit pada periode Maret dan April 2021. Tak hanya itu, New Pajero Sport juga mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat Indonesia.

Naoya mengatakan, permintaan terhadap Xpander dan Xpander Cross diluar perkiraan, dan mengakibatkan penundaan terhadap proses pengiriman kepada konsumen. 

"Kami melakukan usaha terbaik untuk mengakselerasi dan menyesuaikan permintaan dan ketersediaan, serta memastikan konsumen segera mendapatkan unit yang sudah dipesan,” pungkas Nakamura. (EPS)