Kasus Covid 19 di Indonesia Melonjak, Penjualan Toyota Terpengaruh?

  • Oleh : Julfikri

Minggu, 20/Jun/2021 12:35 WIB


SoundandMachine.com (Jakarta) – Akhir-akhir ini di Indonesia kasus Covid-19 semakin tinggi bahkan per harinya sudah menembus lebih dari 4.000 kasus.

Namun PT. Toyota Astra Motor (TAM) berpikiran, penjualan mobilnya akan relatif bertahan karena didasari kebutuhan masyarakat terhadap mobil ketika berada dalam situasi dan kondisi pandemi.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

“Kebutuhan mengenai mobil tetap ada, apalagi dalam kondisi covid, karena kita perlu transportasi untuk keluar.” buka Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT. TAM kepada SoundandMachine.com dalam konferensi pers virtual-nya (17/6/2021).

Selain kebutuhan, juga karena masyarakat sudah jauh lebih siap dari sisi protokol kesehatan dan segala fasilitasnya, meskipun impak penjualan tetap ada baik karena kondisi finansial maupun minat untuk membeli secara offline.

Baca Juga:
Ramaikan Segmen Small SUV, Chery Tiggo 5X Sodorkan Fitur Melimpah Tampilan Wah

“Covid melonjak, tahun ini masyarakat jauh lebih ready, dari sisi protokol kesehatan, kesiapan fasilitas jauh lebih baik, impak pasti ada, mudah-mudahan tidak seperti tahun lalu.” jelas Anton.

Perpanjangan relaksasi PPnBM, yang membuat kenaikan penjualannya relatif signifikan, bisa jadi akan membantu penjualannya relatif bertahan, kendati kasus Covid-19 melonjak tinggi.

Baca Juga:
Speaker dan Subwoofer Audison ini Jadi Pilihan Baru Upgrade Audio Toyota Kijang Innova Zenix

Pasalnya, dengan relaksasi PPnBM saja membuat lima bulan pertama tahun ini secara total penjualan ritel Toyota mencapai lebih dari 101 ribu unit dengan market share 31,4%. Angka penjualan ini tumbuh 23,9% jika dibandingkan dengan tahun 2020 di periode yang sama.

Sementara untuk pencapaian di bulan Mei sendiri, jika dibandingkan dengan dengan Mei tahun lalu, penjualan ritel Toyota meningkat 213,9% dan mencetak market share 32,9%.

“Mudah-mudahan dengan perpanjangan relaksasi ini kita bisa mempertahankan demand yang baik.” tutup Anton.

(Joule)