Toyota Ajukan Paten Transmisi Manual untuk Mobil Listrik

  • Oleh : ADV

Selasa, 15/Feb/2022 14:59 WIB
Ilustrasi Transmisi Manual (ist) Ilustrasi Transmisi Manual (ist)

SoundandMachine.com (New York)  - Perlahan tapi pasti, beberapa pabrikan otomotif nampaknya akan memulai peralihan, dari yang tadinya memproduksi mobil bermesin konvensional, menjadi mobil berteknologi listrik.

Meski begitu, bagi sebagian orang yang pernah mengendarai mobil listrik, mereka kerap merasa sangat bosan, karena tak ada lagi sensasi pergantian gigi ala mobil konvensional bertransmisi manual.

Baca Juga:
Sambut Libur Lebaran, Toyota Siapkan 310 Titik Layanan Siaga Selama Momen Idul Fitri 2024

Sebab, mobil listrik yang selama ini diproduksi oleh sebagian besar pabrikan mobil, memang hanya dilengkapi transmisi otomatis tunggal alias tanpa perpindahan gigi.

Walaupun pernah ada produsen yang menggunakan transmisi dua percepatan di mobil listrik, seperti Porsche Taycan, Audi E-Tron, dan Rimac Nevera, namun nyatanya transmisi tersebut tak kunjung diproduksi massal.

Baca Juga:
Ramaikan Segmen Small SUV, Chery Tiggo 5X Sodorkan Fitur Melimpah Tampilan Wah

Nah, sebagai jawaban atas kebutuhan itu, saat ini Toyota dikabarkan tengah mengembangkan teknologi transmisi manual untuk mobil listrik. Bahkan, Toyota telah mengajukan paten atas teknologi temuannya.

Hal tersebut didasari dokumen yang diajukan Toyota kepada US Patent and Trademark Office belum lama ini. Secara umum, tampilan transmisi manual pada mobil listrik ini, mirip dengan yang bisa ditemukan pada mobil sport Toyota.

Baca Juga:
Speaker dan Subwoofer Audison ini Jadi Pilihan Baru Upgrade Audio Toyota Kijang Innova Zenix

Transmisi tersebut turut dilengkapi dengan pedal kopling dan menggunakan pola perpindahan seperti huruf H. Sistem ini digambarkan memiliki 3 mode yang dapat dipilih.

Transmisi ini mengadopsi teknologi pedal kopling palsu yang disebut sebagai ‘pseudo-shiftter’ atau ‘pseudo clutch pedal’. Jadi jangan dibayangkan ada susunan gigi, yang siap menyalurkan tenaga ke roda sesuai putaran mesin.

“Sistem ini hanya akan memberikan sensasi berkendara transmisi manual, tetapi tidak memberikan tujuan apa pun untuk pengoperasian kendaraan,” tulis Toyota dalam berkas pengajuan paten.

Pedal tersebut juga dilengkapi dengan “shift reaction force generator” untuk memberikan sensasi yang biasanya didapatkan saat kopling terseret pada fly wheel saat terlepas sebagian.

Perlu dipahami, meski disebut sebagai transmisi manual, namun sebenarnya perpindahan di sistem ini semu. Artinya, perangakat elektronik hanya akan menahan torsi, sebelum pengemudi mengoper ke 'gigi' yang lebih tinggi saat akselerasi.

Agar makin seperti sungguhan, Toyota pun akan melengkapinya dengan takometer. Padahal, komponen ini sejatinya tidak diperlukan lagi di mobil listrik.

Dengan munculnya transmisi manual pada mobil listrik, diharapkan sensasi sporty pada sebuah mobil tak hilang pada kendaraan masa depan. Kira-kira bikin berkendara makin seru atau malah jadi ribet ya? (EPS)