Dipopulerkan Keiichi Tsuchiya Sang Raja Drift, Begini Asal Usul Cabang Motorsport Drifting

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 07/Okt/2023 10:00 WIB
Keiichi Tsuchiya dalam acara Indonesia Modification and Lifestyle Expo (IMX) 2023. Keiichi Tsuchiya dalam acara Indonesia Modification and Lifestyle Expo (IMX) 2023.

SoundandMachine.com (Jakarta) - Drifting merupakan motorsport yang akhir-akhir ini kian digemari, setidaknya karena tontonan film animasi Initial D, dan film Hollywood The Fast and the Furious: Tokyo Drift.

Atraksi mobil menikung dengan roda yang berlawanan dengan arah tikungan tersebut kerap menjadi tontonan menarik, bahkan bisa menarik perhatian orang di sekitar yang bukan penggemar otomotif sekalipun, karena raungan mesin serta suara ban dari aksinya tersebut. 

Baca Juga:
Tunjukkan DNA Motorsport, Subaru Indonesia Sponsori Ajang Kejuaraan Drifting dan Pembalapnya

Salah satu tokoh drifting, Keiichi Tsuchiya, hadir menyapa masyarakat Indonesia, melalui perhelatan Indonesia Modification and Lifestyle Expo (IMX) yang diadakan pada tanggal 29 September 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Baca Juga:
Ramaikan Pesta Mobil Modifikasi, Wuling Motors Akan Tampilkan Dua Model Terkini di IMX 2023

“Waktu SD lihat acara di TV ada pembalap namanya Kunimitsu Takahashi. Karena melihat beliau, jadi pengen banget ikut drifting.” buka Keiichi Tsuchiya, tokoh drifting kepada SoundandMachine.com di lokasi IMX 2023 (1/10/2023).

Baca Juga:
Lebih Banyak Konten Modifikasi, Indonesia Modification and Lifestyle Expo 2023 Segera Digelar

Kunimitsu Takahashi, pembalap yang menginspirasi Keiichi Tsuchiya untuk drifting (sumber: Nismo)

Kunimitsu Takahashi, sebagaimana yang dimaksud Tsuchiya, merupakan mantan pembalap yang menemukan aksi drifting, melalui aksi sliding sebagai bagian dari pergerakan mengontrol sebuah mobil di jalanan pegunungan, atau touge pada tahun 1970-an. 

Dari bagaimana Takahashi mengontrol kendaraan pada waktu itu menjadi inspirasi bagi Tsuchiya untuk melakukan hal serupa, kemudian mempopulerkannya dengan membuat konten video drifting.

Bagi Tsuchiya, Takahashi bukan hanya sosok menginspirasi untuk drifting, tetapi juga membuat karirnya di ajang motorsport menjadi lebih berkembang. 

Keiichi Tsuchiya (kiri), bersama Kunimitsu Takahashi (tengah) dan Akira Iida (kanan) memenangkan ajang Le Mans 24 Hours 1995 kelas LM-GT2 (sumber: Honda)

Salah satunya di ajang Le Mans 24 Jam, dimana dirinya bersama Takahashi yang juga pendiri tim balapnya yaitu Team Kunimitsu, dan Akira Iida, mendapat juara umum di kelas LM-GT2 pada tahun 1995 dengan Honda NSX.

Pasca pensiun sebagai pembalap di tahun 1999, Takahashi aktif di bidang motorsport namun lebih fokus di balik layar, sampai akhir hayatnya pada tanggal 16 Maret 2022 lalu karena penyakit limfoma.

“Takahashi ini jenius. Zamannya di Honda, zamannya di Nissan, dikasih mesin seperti apa, dikasih ban seperti apa. Itu pasti bisa.” jelas Tsuchiya.

(sumber: Toyota)

Tsuchiya kerap melakukan aksi drifting untuk sejumlah video, dan salah satu yang paling menarik aksi drift mobil performa tinggi dalam kondisi standar dalam pembuatan konten majalah visual bergerak, Best Motoring.

Selain itu, Tsuchiya juga menjadi figur yang mengedukasi kepada para audiensnya, melalui konten video drift bible, dan menjadi juri drifting termasuk D1 Grand Prix sampai tahun 2010.

Tsuchiya juga terlibat di bidang pop culture dengan menjadi aktor di film Jepang Shuto Kousoku, konsultan teknis untuk film Initial D, dan menjadi cameo serta stunt coordinator di film The Fast and the Furious: Tokyo Drift. (Joule)