Dari Penjualan Hingga Kesiapan Mudik 2024, Toyota Semakin Jagokan Kendaraan Elektrifikasi

  • Oleh : Julfikri

Sabtu, 23/Mar/2024 12:00 WIB
Ilustrasi lini elektrifikasi Toyota. Ilustrasi lini elektrifikasi Toyota.

SoundandMachine.com (Jakarta) - Toyota Astra Motor (TAM) semakin menjagokan kendaraan elektrifikasi, sebagai bagian dari salah satu upaya mengurangi jejak karbon untuk lingkungan hidup lebih baik.

Adapun teknologi elektrifikasi yang dihadirkan terdiri dari hybrid, plug-in hybrid, dan battery electric vehicle atau kendaraan listrik baterai.

Baca Juga:
Gencarkan Distribusi Mobil Listrik, Grup Otomotif Haka Auto Buka Mega Dealer BYD di Cibubur

“Kita dari Toyota Indonesia selalu mengedepankan untuk bisa memberikan seluruh teknologi, dari BEV, plug-in hybrid, maupun hybrid ke masyarakat sehingga bisa memilih mana teknologi yang cocok untuk kebutuhan mobilitasnya.” buka Henry Tanoto, Vice President PT. TAM kepada SoundandMachine.com dalam konferensi pers di Jakarta (19/3/2024).

Baca Juga:
Animo Semakin Tinggi, JDM Funday 2024 Siap Meriahkan Sirkuit Mandalika dan Pariwisata NTB

Penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia kian meningkat, seperti misalnya di bulan Januari-Februari 2023 mencapai 2.917 unit, sedangkan di bulan Januari-Februari 2024 mencapai 4.773 unit yang artinya meningkat 63,6 persen.

Jika melihat dari pencapaian di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, lini elektrifikasi dengan penjualan tertinggi dipegang oleh Kijang Innova Zenix Hybrid yaitu sebanyak 411 unit, kemudian diikuti oleh Yaris Cross sebanyak 217 unit.

Baca Juga:
Ada Lagu Baru di Tahun 2024, Car Audio Network Kembali Gelar Training Regulasi dan Penjurian

Selain itu di IIMS 2024 Toyota juga membukukan surat pemesanan kendaraan elektrifikasi sebanyak 762 unit dari total 2.540 unit, yang artinya 5 kali lipat dari IIMS 2023 lalu.

“Kenapa hybrid penerimaannya sangat baik sejauh ini di masyarakat. Pertama di resale value, hybrid sangat baik, bahkan beberapa model lebih tinggi dari gasoline modelnya. Kedua kontribusi kepada emisi, jadi bisa 40-50 persen emisi lebih rendah.’ kata Henry.

Kesuksesan ini membuka peluang bagi TAM untuk menambah lini elektrifikasinya di Indonesia, sesuai yang sudah direncanakan.“Dalam 2 tahun pasti akan introduce BEV, plug-in hybrid, dan hybrid.” tambah Henry.

Kesuksesan kendaraan elektrifikasi yang dirakit lokal seperti Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross juga sampai pada ekspor.

Pasalnya, 10.000 unit dari total 2 kendaraan tersebut berkontribusi pada 3 persen untuk brand Toyota, dan diperkirakan akan mencapai 2 kali lipat dari tahun 2023.

Berhubung berada di bulan suci Ramadhan yang notabene akan menjadi salah satu momen masyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh seperti mudik atau liburan, TAM akan  menambah layanan purna jual kendaraan elektrifikasi dari yang sudah ada, yaitu di dealer.

Terutama untuk pengguna BEV seperti bZ4X, TAM berpesan agar mengetahui persis dimana titik charging station, dan mengalokasikan waktu untuk melakukan pengisian. 

“Kita sudah ada 108 titik charging yang ada di dealer kita, dan juga yang ada di public space termasuk rest area. Ultra charging juga ada, paling penting harus mencatat tempat charging station sehingga buat pengguna BEV bisa aman.” jelas Henry.

Sementara untuk pengguna mobil hybrid atau plug-in hybrid, seperti halnya mengendarai mobil yang bukan hybrid dalam arti hanya perlu mengetahui lokasi SPBU. 

Sementara untuk baterai, TAM menjamin durabilitas ketika dipakai jarak jauh, dan harga jual jika sudah waktunya untuk diganti.

“Baterai hybrid itu warranty-nya udah 8 tahun, dan harganya kalau perlu diganti sangat affordable.” pungkas Henry. (Joule)