Tingkatkan Daya Saing Secara Global, Nissan Motor Corporation Luncurkan Strategi Bisnis Baru

  • Oleh : Julfikri

Jum'at, 05/Apr/2024 12:00 WIB
Ilustrasi The Arc, strategi bisnis baru Nissan. (sumber: Nissan) Ilustrasi The Arc, strategi bisnis baru Nissan. (sumber: Nissan)

SoundandMachine.com (Jepang) - Nissan Motor Co., Ltd, (Nissan) meluncurkan The Arc sebagai rencana bisnis terbaru untuk mendorong nilai dan memperkuat daya saing dan meningkatkan penjualan unit dan profitabilitas secara global.

Rencana tersebut terfokus pada basis produk lebih luas, peningkatan elektrifikasi, pendekatan baru terhadap teknik dan manufaktur, penerapan teknologi baru, dan penggunaan teknologi baru serta kemitraan strategis.

Baca Juga:
Ada Unit Test Drive-nya, Ini Dia Sederet Mobil Listrik Baru yang Akan Hadir di Pameran PEVS 2024

“Menghadapi dinamika market yang ekstrem, Nissan mengambil langkah tegas berdasarkan rencana baru untuk memastikan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.” buka Makoto Uchida, Presiden dan Chief Executive Officer Nissan Motor Co., Ltd, dalam keterangan resmi (25/3/2024).

Baca Juga:
Segera Digelar, Ini Sederet Pabrikan Mobil Listrik yang Akan Ramaikan Pameran PEVS 2024

(sumber: Nissan)

Pertama, Nissan menargetkan tambahan penjualan 1 juta unit dibandingkan tahun fiskal 2023 dan margin laba operasional lebih dari 6% pada akhir tahun fiskal 2026. 

Baca Juga:
Kedua di Asia Tenggara, Indonesia Akan Jadi Basis Perakitan Mobil Listrik GAC Aion

30 model baru akan diluncurkan pada tahun fiskal 2026, 16 diantaranya akan menggunakan listrik, dan 60% model kendaraan penumpang bermesin pembakaran internal (ICE) akan diperbarui pada tahun fiskal 2026

Daya saing kendaraan listrik akan ditingkatkan dengan mengurangi biaya kendaraan listrik generasi berikutnya sebesar 30% dan mencapai keseimbangan biaya kendaraan listrik dan ICE pada tahun fiskal 2030.

Pengurangan tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan kendaraan listrik, mengintegrasikan powertrain, memanfaatkan manufaktur modular generasi terbaru dan inovasi baterai, dan mencapai biaya lebih rendah antara model EV dan ICE pada tahun fiskal 2030.

(sumber: Nissan)

Pengurangan biaya kendaraan listrik generasi berikutnya yang signifikan akan dicapai melalui pengembangan “keluarga” yang dikelompokkan, dengan pendekatan produksi kendaraan yang dimulai pada tahun fiskal 2027.

Biaya pengembangan kendaraan selanjutnya berdasarkan kendaraan utama, sehingga dapat berkurang sebesar 50%, variasi suku cadang berkurang sebesar 70% dan waktu tunggu pengembangan dipersingkat empat bulan. 

(sumber: Nissan)

Dengan mengadopsi manufaktur modular, jalur produksi kendaraan akan dipersingkat, sehingga mengurangi waktu produksi per kendaraan sebesar 20%.

Kemitraan strategis diperluas ke bidang teknologi, portofolio produk, dan layanan perangkat lunak.

Salah satunya mencakup proposal untuk mempercepat evolusi teknologi intelijen kendaraan seperti sistem bantuan kemudi ProPILOT, yang mewujudkan teknologi mengemudi otonom.

Nissan akan meningkatkan baterai li-ion NCM secara signifikan, mengurangi waktu fast charging sebesar 50%, dan mengembangkan serta memproduksi baterai LFP yang akan mengurangi biaya sebesar 30%.

(sumber: Nissan)

Aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors di Eropa, LATAM, ASEAN, dan India akan terus dimanfaatkan oleh Nissan. 

Di Tiongkok, Nissan akan sepenuhnya memanfaatkan aset lokal untuk memenuhi kebutuhan Tiongkok dan sekitarnya; dan menjajaki kemitraan baru di Jepang dan AS, untuk menghasilkan jenis baterai sebesar 135 gWh secara kapasitas global.

Strategi bisnis tersebut menargetkan dividen dan buyback total pengembalian pemegang saham lebih dari 30 persen, untuk mempertahankan kas bersih pada tingkat yang sehat sebesar 1 triliun yen selama periode rencana bisnis The Arc. (Joule)